Penemu lagu Indonesia Raya sudah tahu, UUD 1945 sudah banyak yang mengetahuinya, bahkan Penjahit bendera Pusaka sudah tersebar ke seluruh penjuru Indonesia, tetapi Apakah kalian tahu, siapakah penemu Lambang burung Garuda yang merupakan Lambang Negara tercinta Indonesia ini??? SO, CHECK THIS OUT GUYS!!
Adalah Sultan Hamid II asal Pontianak yang menciptakan Lambang Negara Indonesia berupa Rajawali - Garuda Pancasila.
 Bermula pada tanggal 10 Januari 1950 dibentuklah Panitia Teknis dengan 
nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder 
Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin 
sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM 
Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan 
rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.Setelah
 rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (dalam hal ini 
Sultan Hamid II sendiri), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri 
Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan 
itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram
 Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan 
menambahkan semboyan "Bhineka Tunggal Ika".
|  | 
| Sultan Hamid 2 | 
Tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat 
Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. 
Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai 
Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar 
burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan 
dianggap bersifat mitologis.
Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada 
khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950. 
Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung
 Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. 
Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke 
belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan 
Presiden Soekarno.
Tanggal 20 Maret 1950, bentuk final gambar lambang negara yang telah
 diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian 
memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan 
tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid 
II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.
"I grew up overseas in indonesia, and my school had a great art, music, and theatre program"

 
 
 
 


No comments:
Post a Comment